4.24.2009

Biografi KH. Abdurrahman Wahid

Pertama kali belajar, Gus Dur kecil belajar pada sang kakek, K.H. Hasyim Asy'ari. Saat serumah dengan kakeknya, ia diajari mengaji dan membaca al-Qur'an. Dalam usia lima tahun ia telah lancar membaca al-Qur'an. Pada saat sang ayah pindah ke Jakarta, di samping belajar formal di sekolah, Gus Dur masuk juga mengikuti les privat Bahasa Belanda. Guru lesnya bernama Willem Buhl, seorang Jerman yang telah masuk Islam, yang mengganti namanya dengan Iskandar. Untuk menambah pelajaran Bahasa Belanda tersebut, Buhl selalu menyajikan musik klasik yang biasa dinikmati oleh orang dewasa. Inilah pertama kali persentuhan Gu Dur dengan dunia Barat dan dari sini pula Gus Dur mulai tertarik dan mencintai musik klasik.

Menjelang kelulusannya di Sekolah Dasar, Gus Dur memenangkan lomba karya tulis (mengarang) se-wilayah kota Jakarta dan menerima hadiah dari pemerintah. Pengalaman ini menjelaskan bahwa Gus Dur telah mampu menuangkan gagasan/ide-idenya dalam sebuah tulisan. Karenanya wajar jika pada masa kemudian tulisan-tulisan Gus Dur menghiasai berbagai media massa.

Setelah lulus dari Sekolah Dasar, Gus Dur dikirim orang tuanya untuk belajar di Yogyakarta. Pada tahun 1953 ia masuk SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan, sambil mondok di pesantren Krapyak. Sekolah ini meskipun dikelola oleh Gereja Katolik Roma, akan tetapi sepenuhnya menggunakan kurikulum sekuler. Di sekolah ini pula pertama kali Gus Dur belajar Bahasa Inggris. Karena merasa terkekang hidup dalam dunia pesantren, akhirnya ia minta pindah ke kota dan tinggal di rumah Haji Junaidi, seorang pimpinan lokal Muhammadiyah dan orang yang berpengaruh di SMEP. Kegiatan rutinnya, setelah shalat subuh mengaji pada K.H. Ma'sum Krapyak, siang hari sekolah di SMEP, dan pada malam hari ia ikut berdiskusi bersama dengan Haji Junaidi dan anggota Muhammadiyah lainnya.

Ketika menjadi siswa sekolah lanjutan pertama tersebut, hobi membacanya semakin mendapatkan tempat. Gus Dur, misalnya, didorong oleh gurunya untuk menguasai Bahasa Inggris, sehingga dalam waktu satu-dua tahun Gus Dur menghabiskan beberapa buku dalam bahasa Inggris. Di antara buku-buku yang pernah dibacanya adalah karya Ernest Hemingway, John Steinbach, dan William Faulkner. Di samping itu, ia juga membaca sampai tuntas beberapa karya Johan Huizinga, Andre Malraux, Ortega Y. Gasset, dan beberapa karya penulis Rusia, seperti: Pushkin, Tolstoy, Dostoevsky dan Mikhail Sholokov. Gus Dur juga melahap habis beberapa karya Wiill Durant yang berjudul 'The Story of Civilazation'. Selain belajar dengan membaca buku-buku berbahasa Inggris, untuk meningkatan kemampuan bahasa Ingrisnya sekaligus untuk menggali informasi, Gus Dur aktif mendengarkan siaran lewat radio Voice of America dan BBC London. Ketika mengetahui bahwa Gus Dur pandai dalam bahasa Inggis, Pak Sumatri-seorang guru SMEP yang juga anggota Partai Komunis-memberi buku karya Lenin 'What is To Be Done' . Pada saat yang sama, anak yang memasuki masuki masa remaja ini telah mengenal Das Kapital-nya Karl Marx, filsafat Plato,Thales, dan sebagainya. Dari paparan ini tergambar dengan jelas kekayaan informasi dan keluasan wawasan Gus Dur.

Setamat dari SMEP Gus Dur melanjutkan belajarnya di Pesantren Tegarejo Magelang Jawa Tengah. Pesantren ini diasuh oleh K.H. Chudhari, sosok kyai yang humanis, saleh dan guru dicintai. Kyai Chudhari inilah yang memperkenalkan Gus Dur dengan ritus-ritus sufi dan menanamkan praktek-praktek ritual mistik. Di bawah bimbingan kyai ini pula, Gus Dur mulai mengadakan ziarah ke kuburan-kuburan keramat para wali di Jawa. Pada saat masuk ke pesantren ini, Gus Dur membawa seluruh koleksi buku-bukunya, yang membuat santri-santri lain terheran-heran. Pada saat ini pula Gus Dur telah mampu menunjukkan kemampuannya dalam berhumor dan berbicara. Dalam kaitan dengan yang terakhir ini ada sebuah kisah menarik yang patut diungkap dalam paparan ini adalah pada acara imtihan-pesta akbar yang diselenggarakan sebelum puasa pada saat perpisahan santri yang selesai menamatkan belajar-dengan menyediakan makanan dan minuman dan mendatangkan semua hiburan rakyat, seperti: Gamelan, tarian tradisional, kuda lumping, jathilan, dan sebagainya. Jelas, hiburan-hiburan seperti tersebut di atas sangat tabu bagi dunia pesantren pada umumnya. Akan tetapi itu ada dan terjadi di Pesantren Tegalrejo.

Setelah menghabiskan dua tahun di pesantren Tegalrejo, Gus Dur pindah kembali ke Jombang, dan tinggal di Pesantren Tambak Beras. Saat itu usianya mendekati 20 tahun, sehingga di pesantren milik pamannya, K.H. Abdul Fatah, ia menjadi seorang ustadz, dan menjadi ketua keamanan. Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat ke tanah suci, untuk menunaikan ibadah haji, yang kemudian diteruskan ke Mesir untuk melanjutkan studi di Universitas al-Azhar. Pertama kali sampai di Mesir, ia merasa kecewa karena tidak dapat langsung masuk dalam Universitas al-Azhar, akan tetapi harus masuk Aliyah (semacam sekolah persiapan). Di sekolah ia merasa bosan, karena harus mengulang mata pelajaran yang telah ditempuhnya di Indonesia. Untuk menghilangkan kebosanan, Gus Dur sering mengunjungi perpustakaan dan pusat layanan informasi Amerika (USIS) dan toko-toko buku dimana ia dapat memperoleh buku-buku yang dikehendaki.

Terdapat kondisi yang menguntungkan saat Gus Dur berada di Mesir, di bawah pemerintahan Presiden Gamal Abdul Nasr, seorang nasioonalis yang dinamis, Kairo menjadi era keemasan kaum intelektual. Kebebasan untuk mengeluarkkan pendapat mendapat perlindungan yang cukup. Pada tahun 1966 Gus Dur pindah ke Irak, sebuah negara modern yang memiliki peradaban Islam yang cukup maju. Di Irak ia masuk dalam Departement of Religion di Universitas Bagdad samapi tahun 1970. Selama di Baghdad Gus Dur mempunyai pengalaman hidup yang berbeda dengan di Mesir. Di kota seribu satu malam ini Gus Dur mendapatkan rangsangan intelektual yang tidak didapatkan di Mesir. Pada waktu yang sama ia kembali bersentuhan dengan buku-buku besar karya sarjana orientalis Barat. Ia kembali menekuni hobinya secara intensif dengan membaca hampir semua buku yang ada di Universitas.

Di luar dunia kampus, Gus Dur rajin mengunjungi makam-makam keramat para wali, termasuk makam Syekh Abdul Qadir al-Jailani, pendiri jamaah tarekat Qadiriyah. Ia juga menggeluti ajaran Imam Junaid al-Baghdadi, seorang pendiri aliran tasawuf yang diikuti oleh jamaah NU. Di sinilah Gus Dur menemukan sumber spiritualitasnya. Kodisi politik yang terjadi di Irak, ikut mempengaruhi perkembangan pemikiran politik Gus Dur pada saat itu. Kekagumannya pada kekuatan nasionalisme Arab, khususnya kepada Saddam Husain sebagai salah satu tokohnya, menjadi luntur ketika syekh yang dikenalnya, Azis Badri tewas terbunuh.

Selepas belajar di Baghdad Gus Dur bermaksud melanjutkan studinya ke Eropa. Akan tetapi persyaratan yang ketat, utamanya dalam bahasa-misalnya untuk masuk dalam kajian klasik di Kohln, harus menguasai bahasa Hebraw, Yunani atau Latin dengan baik di samping bahasa Jerman-tidak dapat dipenuhinya, akhirnya yang dilakukan adalah melakukan kunjungan dan menjadi pelajar keliling, dari satu universitas ke universitas lainnya. Pada akhirnya ia menetap di Belanda selama enam bulan dan mendirikan Perkumpulan Pelajar Muslim Indonesia dan Malaysia yang tinggal di Eropa. Untuk biaya hidup dirantau, dua kali sebulan ia pergi ke pelabuhan untuk bekerja sebagai pembersih kapal tanker. Gus Dur juga sempat pergi ke McGill University di Kanada untuk mempelajari kajian-lkajian keislaman secara mendalam. Namun, akhirnya ia kembali ke Indoneisa setelah terilhami berita-berita yang menarik sekitar perkembangan dunia pesantren. Perjalanan keliling studi Gus Dur berakhir pada tahun 1971, ketika ia kembali ke Jawa dan mulai memasuki kehidupan barunya, yang sekaligus sebagai perjalanan awal kariernya.

Meski demikian, semangat belajar Gus Dur tidak surut. Buktinya pada tahun 1979 Gus Dur ditawari untuk belajar ke sebuah universitas di Australia guna mendapatkkan gelar doktor. Akan tetapi maksud yang baik itu tidak dapat dipenuhi, sebab semua promotor tidak sanggup, dan menggangap bahwa Gus Dur tidak membutuhkan gelar tersebut. Memang dalam kenyataannya beberapa disertasi calon doktor dari Australia justru dikirimkan kepada Gus Dur untuk dikoreksi, dibimbing yang kemudian dipertahankan di hadapan sidang akademik.

Sumber: GusDur.net




4.22.2009

KETIKA BUMI INI TAK LAGI SEPERTI YANG DULU

tAsikmAlaya, 22 april 2009
KETIKA BUMI INI TAK LAGI SEPERTI YANG DULU
Rumahku adalah istanaku, tempat biasa kita beristirahat dan berkumpul dengan keluarga tercinta. rumah yang senantiasa kita rawat dengan sebaik-baiknya agar kita selalu merasa nyaman
Bumi adalah rumah kita juga, tapi mengapa kita tAq menjaga bumi layaknya menjaga rumah kita.??????
Sengaja atau tidak kita sering merusak dan melukai bumi tercinta ne. hingga pada akhirnya bumi kita menampakkan kemarahannya dengan berbagai bencana yang meluluhlantahkan bumi dan menelan banyak korban jiwa. Dan anehnya kita baru sadar bahwa kita telah merusak bumi ketika kita merasakan bahwa bumi taq bersahabat dengan kita lagi. Global warming, bencana disana-sini,musim yang tak tentu, sulitnya menemukan daerah yang sejuk dsb.
Kita adalah penghunu bumi ini, kita yang akan merasakan marahnya dan teguran bumi so bukan hanya para pecinta alam, mahasiswa biologi, mahasiswa geografi atau lembaga kealaman yang wajib menjaga bumi ni, tapi kita semua juga wajib menjaganya, selayaknya menjaga rumah kita.
seMoga momenT hari bumi bukan hanya sekedar moment belaka. Tapi sebagai hari untuk intropeksi bahwa bumi tu tempat tinggal kita dan bumi ini harus kita perbaiki karena bumi kita taq seperti bumi kita yang dulu, bumi yang senantiasa memberikan kesejukan untuk penghuninya…….
sElain itu, semoga diaWali dari hari bumi ne, kita bisa berubah lebih bisa mencintai dan lebih menjaga bumi ni……(r0zlia, mAth’07)
LeT’s sAvE oUR nAture!!
sTart fRom uR sElf, sTart fRom now aNd sTart fRom a lIttle tHing…
www.himaptikaunsil@gmail.com






hAppY kArtini DaY

waNita bak bunga yang semerbak harum
dan bak burung perkutut yang merdu kicaunya
wanitan bak mentari yamg tak pernah tengGelam menyinari bumi

Taq adHa yang tau bagaimana nasib wanita Indonesia tatkala taq pernah hadir sosok kartini ……. . .
Kartini , pahlawan wanita dari Jepara yang telah mengubah nasib wanita Indonesia. Menerangii dunia yang gelap gulita, mengantarkan wanita Indonesia menjadi sederajat dengan kaum adam. Wanita yang tidak hanya diam dirumah, tetapi wanita yang bisa menyalurkan segala bakat, menjadi wanita yang hebat yang bisa melakukan berbagai hal.
Kartini yang talah menjelaskan pada dunia bahwa wanita Indonesia mamapu dan bisa melakukan berbagai hal
Kartini yang meskipun berkarya dalam berbagai hal, namun tidak pernah melupakannya kodratnya sebagai wanita dan istri
Semoga kartini-kartini modern saat ini akan bertebaran dan mengepakkan sayap menghiasi dan mengharumkan tanah airn tercinta ini. Besinar diantara terangnya dunia, melebihi kilaunya berlian.
Dan juga bisa menjadi cahaya bagi kartini-kartini yang masih merasakan kegelapan
Semoga pula terang nie taq sekedar terang, tapi benar-benar terang dan taq adha lagi yang merasakan kegelapan.
Itu yakin akan selalu bisa jika wanita Indonesia senantiasa mempunyai tekad dan selalu berjuang agar selalu menjadi bunga yang mekar diantara rusaknya bumi ini.
Bravo terus wamita-wanita Indonesia, khususnya wanita-wanita mahasiswa progam studi pendidikan matematika. Kita yakin bisa jika kita mempunyai niat dan selalu berusaha menggapainya.(rozlia,mAth’07)

hAppY kArtini DaY
untuk sMua yAng sEnantiaSa bErjoeang menjadi kArtini-kaRtini tErbAek dAn jUga uNtuk sEmua yAng sEnantiasa mehArgai kAum wanita
fRom aLl coMitTee oF HImaptika 2008/2009
www.himaptikaunsil@gmail.com





4.20.2009

JADWAL UJIAN NASIONAL

Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Website : DIKNAS pada tanggal 14 januari 2009 telah diumumkan jadwal ujian Nasioanl (UN) Tahun 2009. Adapun jadwal meliputi jenjang pendidikan Dasar hingga tinggi (SD, SMP dan SMA).

Tiap Ujian terdiri dari Jadwal Ujian Utama dan Susulan. Adapun Jadwal Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2009 dan Mata pelajaran Ujian Nasional tahun 2009 selengkapnya (jika tidak ada perubahan) :

Jadwal Ujian Utama/Susulan :
SD/MI/SDLB : 11 - 13 Mei 2009, Susulan 18-22Mei 2009
SMP/MTs : 27-30 April 2009, Susulan 4-7 Mei 2009
SMA/MA : 20-24 April 2009, Susulan 27-30 April 2009 dan 1 Mei 2009
SMK : 20-22 April 2009, susulan 27-29 April 2009

Materi Ujian Nasional (UN) :
SMP/MTS : Bahasa Indonesia (INDO), Bahasa Inggris (ENG), Matematika (MTK), Ilmu Pngetahuan Alam (IPA)
Jenjang SMA/MA
IPA : INDO, ENG, MTK, Biologi, Fisika, Kimia
IPS : INDO, ENG, MTK, Sosiologi, Geografi, Ekonomi
BAHASA : INDO, ENG, MTK, Sejarah Budaya /Antropologi, Sastra Indonesia, Bahasa Asing
Keagamaan : INDO, ENG, MTK, Ilmu Kalam, Ilmu Hadist, Ilmu tafsir

3. Jenjang SMK : INDO, ENG, MTK, Uji Kopetensi Keahlian

Jadwal daam bentuk pdf bisa di download disini.

Sumber : http://www.diknas.go.id/




JADWAL UJIAN NASIONAL

Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Website : DIKNAS pada tanggal 14 januari 2009 telah diumumkan jadwal ujian Nasioanl (UN) Tahun 2009. Adapun jadwal meliputi jenjang pendidikan Dasar hingga tinggi (SD, SMP dan SMA).

Tiap Ujian terdiri dari Jadwal Ujian Utama dan Susulan. Adapun Jadwal Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2009 dan Mata pelajaran Ujian Nasional tahun 2009 selengkapnya (jika tidak ada perubahan) :

Jadwal Ujian Utama/Susulan :
SD/MI/SDLB : 11 - 13 Mei 2009, Susulan 18-22Mei 2009
SMP/MTs : 27-30 April 2009, Susulan 4-7 Mei 2009
SMA/MA : 20-24 April 2009, Susulan 27-30 April 2009 dan 1 Mei 2009
SMK : 20-22 April 2009, susulan 27-29 April 2009

Materi Ujian Nasional (UN) :
SMP/MTS : Bahasa Indonesia (INDO), Bahasa Inggris (ENG), Matematika (MTK), Ilmu Pngetahuan Alam (IPA)
Jenjang SMA/MA
IPA : INDO, ENG, MTK, Biologi, Fisika, Kimia
IPS : INDO, ENG, MTK, Sosiologi, Geografi, Ekonomi
BAHASA : INDO, ENG, MTK, Sejarah Budaya /Antropologi, Sastra Indonesia, Bahasa Asing
Keagamaan : INDO, ENG, MTK, Ilmu Kalam, Ilmu Hadist, Ilmu tafsir

3. Jenjang SMK : INDO, ENG, MTK, Uji Kopetensi Keahlian

Jadwal daam bentuk pdf bisa di download disini.

Sumber : http://www.diknas.go.id/




JADWAL UJIAN NASIONAL

Berdasarkan Informasi yang kami peroleh dari Website : DIKNAS pada tanggal 14 januari 2009 telah diumumkan jadwal ujian Nasioanl (UN) Tahun 2009. Adapun jadwal meliputi jenjang pendidikan Dasar hingga tinggi (SD, SMP dan SMA).

Tiap Ujian terdiri dari Jadwal Ujian Utama dan Susulan. Adapun Jadwal Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2009 dan Mata pelajaran Ujian Nasional tahun 2009 selengkapnya (jika tidak ada perubahan) :

Jadwal Ujian Utama/Susulan :
SD/MI/SDLB : 11 - 13 Mei 2009, Susulan 18-22Mei 2009
SMP/MTs : 27-30 April 2009, Susulan 4-7 Mei 2009
SMA/MA : 20-24 April 2009, Susulan 27-30 April 2009 dan 1 Mei 2009
SMK : 20-22 April 2009, susulan 27-29 April 2009

Materi Ujian Nasional (UN) :
SMP/MTS : Bahasa Indonesia (INDO), Bahasa Inggris (ENG), Matematika (MTK), Ilmu Pngetahuan Alam (IPA)
Jenjang SMA/MA
IPA : INDO, ENG, MTK, Biologi, Fisika, Kimia
IPS : INDO, ENG, MTK, Sosiologi, Geografi, Ekonomi
BAHASA : INDO, ENG, MTK, Sejarah Budaya /Antropologi, Sastra Indonesia, Bahasa Asing
Keagamaan : INDO, ENG, MTK, Ilmu Kalam, Ilmu Hadist, Ilmu tafsir

3. Jenjang SMK : INDO, ENG, MTK, Uji Kopetensi Keahlian

Jadwal daam bentuk pdf bisa di download disini.

Sumber : http://www.diknas.go.id/